Senin, 26 Januari 2015

Korelasi Piknik, Social Media, Dan Fenomena Itu Dimana Kak.

#nowplaying Tasya  - Libur Telah Tiba
Libur telah tiba, libur telah tiba
Hore, Hore, Hore 
Libur telah tiba, libur telah tiba
Hatiku gembira!... gembira ndase yak e, malah nglangut neng omah raenek gawean ngene.
Eh halo sobat, apa kabarmu? Kabarku baik baik saja. Mung rodok kurang piknik.

Masih berada di akhir bulan Januari, dimana bulan ini hingga bulan februari pertengahan adalah masa masa libur kaum mahasiswa mahasiswi di penjuru nusantara, terkecuali bagi kalian yang sedang menjalani kegiatan kampus seperti KKN dan Magang.

Liburan identik dengan piknik. Ya benar, piknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang dengan membawa bekal makanan dsb. Intinya disini adalah kita berpergian mengunjungi suatu tempat, entah pantai hutan maupun gunung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebenarnya sudah dijelaskan bahwasanya piknik itu membawa bekal makanan, tapi karang jare anak muda kekinian  piknik kui asline mung gowo awak, duit, karo gadget, iso kamera Dslr maupun kamera handphone. Hanya dengan bermodalkan Kamera Dslr dan Kamera Handphone, anak muda kekinian sudah bisa menunjukan ke eksis-anya dengan meng-upload foto foto piknik mereka ke social media yang sedang hangat hangatnya dan sedang di gandrungi oleh anak muda kekinian jaman sekarang yaitu Path dan Instagram. 

Jaman telah berubah, tetapi dee masih sama seperti yang dulu dan tak berubah. Halah. Iya jaman sekarang tak lengkap rasanya jika kita tidak memiliki social media seperti Path dan Instagram. Dengan Path kita dapat cek in tempat dimana kita sedang berlibur sehingga semua teman kita di Path mengetahui bahwasanya kita sedang berlibur. Begitu juga instagram, foto foto selama kita piknik pun tak lengkap rasanya apabila tidak kita upload ke dalam social media tersebut. 

Namun begitu, hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah apabila kita mengambil foto piknik kalian melalui kamera handphone saja, hal ini karena sangat simpel tanpa harus melalui perantara apapun, langsung saja tinggal cuuss gaasss blaarr upload. Ya kan? Paling repotnya ya jika foto kita berada di handphone teman, ya otomatis kita harus memintanya "He ndeezzz, aku gung nduwe fotone iku e, njaluk ndang kirim blutut saiki, meh update path karo instagram ki" (gung=adalah berarti urung, biasanya digunakan oleh orang orang yang menolak Kamus Besar Bahasa Indonesia). Tetapi yang terkadang menyebalkan adalah ketika Handphone teman kita adalah Iphone, meskipun di gadang gadang canggih, tetapi jika kita liat lebih dalam masih canggihan handphone nokia 7600. Hla kok iso mas? Yoiso no, hawong 7600 enek bluetooth karo radio ne, jal Iphone opo eneng? Oleh karena itu lah, mentransfer foto dari Iphone akan sedikit kesulitan karena Iphone sendiri tidak dilengkapi fitur Blutut. 

Tetapi tidak masalah, sekali lagi jaman telah berubah mas mbak, yang belum berubah cuman ___ (isi sendiri), tanpa bluetooth masih ada jalan keluar yakni kirim foto lewat fitur Line maupun Whatsapp. Tanpa pikir panjang teman dan rekan piknik kita mesti bakal nggregeli "Hee ndeezz ndang kirim foto ne lewat Whatsapp nek ra yo Line, ceepeeettt saikiii". Memang simpel sebenarnya, tapi hal ini membutuhkan koneksi internet yang baik, sedangkan rata rata kita melakukan kegiatan piknik ditempat yang susah sinyal. Kan asu nggregeli bangetttt. Tapi ya ndakpapa, jenenge konco yo isone mung nggregeli.

Namun, bagaimana jika foto piknik kita berada dalam Kamera Dslr dan sedangkan kamera tersebut bukan milik kita? Lah, lak soyo mengundur jadwal upload foto moment piknik mu ning instagram to? Fiiuuhhh. Mau tidak mau strategi yang kita lakukan adalah sesegera mungkin memberikan Flashdisk kepada teman kita yang memiliki foto foto piknik, "Hee ndeezz, foto foto ne ndang pindahke neng leptop, aku njaluukk ya ngko lebokno flashdisk ku iki, sesok aku nengomahmu kowe ojo lungo". Piye menurutmu? Nek jare anak muda kekinian lak rempong banget to? Mung ameh upload foto instagram ndadak koyo ngono. Tapi yo rapopo sih, aku gawene yo ngono..

Okesip, ketika masalah sudah terselesaikan dan foto sudah berada ditangan kita, hati kita berbunga bunga seperti syahrini dan siap menjamah di Timeline Instagram. Perlahan tapi pasti, foto foto piknik telah diunggah di Instagram kita masing masing dengan caption dan hastag ########### yang beranekaragam dan berharap banyak follower kita meng-love dan men-double tap foto kita. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri apabila terdapat banyak tanda love di foto yang telah kita unggah. Hingga sampai sampai menghubungi teman lainya untuk sekedar menyuruh "Hee ndeezzz fotoku gek di love sik saikii cepeeet". Yaah namanya anak muda kekinian, terlalu menghamba pada sebuah love. Prihatin. Tapi tidak hanya sampai disini, namanya juga anak muda kekinian pasti ada ada saja yang dilakukan. Seperti halnya memberikan komen komen lucu pada foto kita, sebagai contoh :

1. "Itu dimana kak" adalah sebuah komen dari seseorang, entah itu traveller ataupun traveller elon elon yang penasaran dan kepo terhadap suatu tempat yang baru yang asing di mata nya dan belom pernah ia kunjungi.

2. "Jauh ga kak dari solo" adalah sebuah komen yang biasanya datang dari traveller ora wani lungo adoh. Mungkin dia akan mempermasalahkan sebuah jarak. Oleh karena itu, sepertinya orang ini bukanlah pejuang LDR karena jarak sangatlah dimasalahkan. Itungan lho mz.

3. "Wah kamu sekarang cantik kak" adalah sebuah komen yang berasal dari sista sista kekinian yang bertujuan untuk memuji kecantikan kita. Biasanya komen seperti ini akan muncul dan dibalas hingga tak berujung. Seperi contohnya adalah: "Kamu sekarang cantik kak | Ah enggak ah, masih cantikan kamu | Cantikan kamu yo kak | Kamu juga cantik kok kak | Uuu makasi kak, tapi seriusan kamu sekarang cantik | .............

4. "Asu ra jak jak" adalah sebuah komen yang biasanya berasal dari lanangan kurang harapan dan kurang piknik. Bola bali lanangan radijak sitik langsung ngambek. Hassh.

Komen komen tersebut akhir akhir ini selalu menghiasi timeline instagram maupun path. Entah itu fenomena atau apalah memang sulit dipahami. Perkembangan jaman semakin cepat berubah karena teknologi, yaa tinggal kita bisa mengikutinya atau malah kita bakal keteteran dan gagal mengikuti perkembangan jaman ini.

Baiklah sobat, tulisan ini dibuat untuk sekedar mengisi waktu luang saja. Maklum agenda piknik lagi seret, kakehan dilimpe karo kancane. 

Terima kasih sudah menyimak, dan maaf apabila banyak yang kurang, mungkin aku kurang piknik. 

Selamat menikmati sisa sisa liburan ya! Jangan lupa piknik!

Sabtu, 17 Januari 2015

CONVERSE ILANG, WANI KARO PANG.

Singkat cerita siang tadi aku merasakan pahitnya sebuah kehilangan dan manisnya sebuah pertemuan...

Cerita ini bermula ketika saya lupa memasukan sepatu converse milik teman saya (yg hendak mengajak keluar untuk men-surprise kekasihnya) karena sepatunya hanya saya 'gletekne' di depan teras dan saya waktu itu tidak kepikiran untuk memasukanya kedalam rumah. Sementara itu didalam rumah, saya sedang mandi yg harusnya tidak saya laksanakan karena ini hari libur, dan teman saya tadi sedang menunggu di dalam kamar karena diluar panas sekali ya sebagai wong jowo saya suruh saja masuk kamar biar adem gitu ceritanya. Mandi pun selesai, saya bergegas dandan mlitit henbodi nan, semprot minyak wangi seluruh tubuh dan sisiran sigrak pinggir pertanda saya siap untuk keluar rumah.

Setelah saya memanggil teman saya pertanda siap cuss, saya pun menuju pintu keluar rumah bersama teman saya, dan ketika teman saya hendak memakai sepatu, 'makjegagik' sepatune ilang dan tidak ada ditempat. Saya mencoba untuk tidak panik dan mencari sepatu tersebut ke dalam penjuru rumah memastikan sepatu tersebut sudah di singgahne ibuk / eyang saya. Tetapi itu semua hanyalah omong kosong dan harapan palsu, ibuk ku ramudeng opo opo dan malah nyalahke aku ''Sokor, makane sepatu ki ojo digletakne ning njobo omah"

Seketika itu koncoku ngayem ayem "uwes rapopo santai wae" ...aku mumet dan mbatin. Rapopo ndasmu je, converse ki larang nek ilang yo mumet sik ngijoli. Dalam keadaan mumet, gembrobyos (mau ngepasi panas ora mendung) saya mencoba untuk tetap tenang meskipun itu sungguh sulit tuk dilakukan, ibarate kowe weruh yangmu lagi mlaku karo lanang liyo, lak panas to ra tenang panik dll. Oleh karena itu saya sadar memang panik tidak menyelesaikan masalah tanpa masalah, karena kita tau hanya pegadaian lah yang dapat melakukan hal seperti itu. Oleh karena itu saya pun mencoba bertanya pada tukang becak yang mangkal ning kulon omah. "Pak sampeyan reti enek wong mlebu omah ora? Aku kelangan sepatu ki." (masih gembrobyos)

Secercah harapan muncul dan cuaca tiba tiba berubah sedikit mendung dengan diiringi jawaban dari pak becak. "Anu mas, pas aku narik mau enek cah cah punk nggrombol neng ngarep omah". Waaaikiii mesti polahe cah punk mau batin ku. Setelah tak selidiki lagi aku nemu sepatu boots werno soklat, aku berharap enek label abang karo ijo (kickers). Eeee Asu jebul sepatu biasa wes lethek mbutul ambune koyo sikil sikil ratau diadusi. Yo pinter tenan ki njaluk ijol convers -___-
 
Kemudian saya lanjutkan proses identifikasi, penyidikan dan penyelidikan kepada saksi bapak tukang becak mari mari sini aku mau belii~ *macak abang tukang bakso* "Pak mau kiro kiro mlakune punk e nengndi? | Wah ketoke ngetan rono mas, kan band band ane daerah etan. | Oalah ngoten nggih pak, okee pak matursuwun nggih informasinee" *dalan padhang is near*

Tanpo mikir aku langsung ngegass ngetan numpak motore koncoku 'satria'. Lha ngopo kok satria? Lha Ora Satria Ora Setia, Ora King Ora Njengking, Ora Ninja Ora Manja, Ora Vixion Ora Axion. Hauwah~. Alon alon waton teliti aku mulai berjalan menyusuri dan memperhatikan keadaan sepanjang jalan slamet riyadi berharap untuk menemukan gerombolan punk tersebut hingga pada akhirnya ku menemukanmu...eh menemukan punk e maksute, yaitu didekat Pengadilan Negeri Surakarta.

Tak disangka kami dari kejauhan melihat kejanggalan dari jauh. Kami melihat gerombolan punk berkisar sepuluh orang sedang bergerombolan yang sepertinya menanti tumpangan mobil pick up untuk mengantar mereka menuju venue ben ben an. Salah satu dari gerombolan tersebut menggunakan sepatu converse. Mosok iyo cah punk sepatune converse. Kui meh nge punk opo meh sekolah? Jilaaaak aku kaget :|

Dengan sedikit udur uduran dengan teman saya yang nampaknya sedikit takut dengan anak punk. Kami langsung memberhentikan motor didepan pengadilan, dan aku memberanikan diri untuk menghampiri mereka. Dan asunya aku menghampiri sendirian, teman saya hanya menunggu di motor, dalam batin dan jiwa raga ku aku berkumandang "wah mati ki aku yen dikroyok, yang yangan lagi wae wes kudu mati :(". Asss bodo amat, tiba tiba saja aku eling nek aku sangar maka aku memberanikan diri menghampiri gerombolan tersebut. Kemudian dengan nada semi semi galak semi semi sopan 

Saya : Mas kui sepatumu apik entuk seko endi?
Pang : Iki nggone koncoku mas *nduding sebelahe* *sebelahe glagepen*  
Saya : Heee seko endi mas? 
Pang : Seko omah mas 
Saya : *melihat pang tersebut sedikit mblendek, galak ku tak gass ne blar blar* Omah ngendi? Tenan ora iki wek anmu? Iki genah genah sepatuku tak laporke bapak ku polisi lho! 
Pang : O o oraa mas iki du du du we an ku *mulai glagepen* *mungkin blangkemen*  
Saya : Lha terus gone sopo? Maling?? Kowe punk ngendi wanine maling sepatuku, ndas ndasane kebonan koncoku aku ki mbiyen punk *mulai wani galak* 
Pang : O o ra mas ampuun iki tak balekne..."

Dan akhirnya aku berhasil mendapatkan sepatu converse milik temanku lagi, meskipun harus bertarung dengan gerombolan punk punk, aku bwaaakooohhhh! Fiuuhh alhamdulillah saya tidak jadi dikeroyok, dan berarti saya masih bisa melanjutkan hubungan saya dengan pacar saya alias isih iso yang yang an. (doakan yang terbaik buat kami yaw)

Yaaaahhh beginilah hidup, mencari yang telah hilang memang sulit tetapi itu semua bisa dilakukan dengan usaha, ikhtiar dan sedikit modal nekat untuk dipertemukan kembali dengan sesuatu yg hilang. Ini adalah pengalaman kisah nyata yang benar benar saya alami siang tadi. 

Dari cerita ini ada sedikit hal hal yang fiktif yang perlu pembaca ketahui :
1. Bapak ku polisi.
2. Ndas ndasane punk kebonan koncoku. Fyi ja, Punk Kebonan adalah gerombolan punk yang paling eksis dan paling diaukui kesangaranya di kota solo.
3. Aku mbiyen punk

Baiklah terimakasih bagi yang telah menyimak, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan apabila tulisan ini terlihat mengecewakan saya mohon maaf karena saya masih mengalami trauma akan kehilangan Sepatu Converse. Sekian.

-The end-